FS - “Siapa tokoh yang paling mempengaruhi pemikiranmu?” sebuah pertanyaan random yang kudapat dari seseorang. Dan ku jawab “Presiden pertama RI”. “Kenapa?”. Pertanyaan kenapa itulah yang akan ku jawab sekarang , karena tidak mudah untuk di ucapkan dengan kata-kata. Aku harus menelisik lebih dalam ke ingatanku. Aku akan menjawab beberapa dari semua jawaban yang ada. Sedari SD, aku sudah mengenal namanya sebagai Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia. Aku berkenalan dengan pemikiran dan kisah Bung Karno semenjak kelas dua SMP. Berasal dari sebuah peristiwa yang disebut oleh banyak orang "G30S/PKI". Aku mulai membaca berbagai artikel dari berbagai sumber yang ada mengenai kisah perjalanan ataupun sedikit dari banyaknya pemikiran Bung Karno. Bung Karno adalah simbol pemersatu pada zaman pergerakan Kemerdekaan Indonesia dan masa Revolusi Indonesia 1945-1949. Dengan pidatonya yang berjudul Indonesia Menggugat tahun 1930, nama Bung Karno kian terdengar ke antero nusantara dan juga keluar nusantara. Dari sekian banyak bobroknya pemerintahan Indonesia dibawah kepemimpinan Bung Karno masih ada ajaran yang diberikannya yang masih relevan hingga saat ini.

Setelah ratusan tahun dijajah, pemerintah RI gencar untuk menghilangkan mental dijajah yang sudah melekat pada diri sebagian rakyat. Dan Bung Karno melalui pidatonya menenkankan “KITA BANGSA BESAR, JANGAN PERNAH MENJADI BANGSA YANG BERMENTAL TEMPE. LEBIH BAIK MISKIN TAPI MERDEKA, DARIPADA KAYA TAPI MENJADI BUDAK.” Bukan berarti bangsa ini lebih baik miskin terus. Bangsa ini harus berjuang merubah nasibnya sendiri agar bisa MENJADI BANGSA BESAR, KAYA DAN MERDEKA. “TUHAN TIDAK AKAN MERUBAH NASIB SUATU BANGSA,  SEBELUM BANGSA ITU MERUBAH NASIBNYA.”

Bung Karno juga menekankan, harus percaya pada kekuatan bangsa sendiri. Hapus mental inlander yang kamu punya. Bagaimana bisa hidup berbangsa, jika tidak mempunyai rasa percaya diri terhadap bangsa sendiri? Selalu minder, merasa kecil, merasa tidak ada apa-apanya dengan bangsa lain. Bukankah membangun bangsa yang besar harus berawal dari nol? Dan keyakinan yang paling utama adalah HARUS PERCAYA PADA KEKUATAN BANGSA SENDIRI. Itulah kenapa pemerintahan di bawah kepemimpinan Bung Karno mengirim berbagai pelajar dari Indonesia untuk bersekolah di luar negeri. Agar ketika pelajar-pelajar itu pulang, mereka akan membangun Indonesia dengan ilmu-ilmu yang mereka dapatkan dari luar negeri. Namun karena permasalahan politik dalam negeri, para pelajar-pelajar itu tidak bisa pulang karena berbagai alasan. Salah satunya adalah paspornya dicabut karena tidak mau mengutuk pemerintahan Bung Karno dan mendukung penguasa baru setelah Bung Karno dilengserkan. Orang-orang menyebutnya sebagai “satu generasi intelektual yang hilang” (Baca lebih lanjut di Vice).

Go to hell with your aid!
Bung Karno juga menolak segala bantuan dari negara lain/lembaga dunia yang memberi bantuan dengan embel-embel. Itulah sebabnya, Indonesia akur dengan Amerika Serikat terjadi pada zaman pemerintahan John F. Kennedy. Setelah itu, Indonesia lebih dekat ke blok timur yang memberi bantuan tanpa embel-embel. Puncaknya adalah keluar dari IMF karena AS memanfaatkan IMF untuk menarik dukungan Indonesia ke AS yang mana waktu itu sedang terjadi perang dingin.

つづく

***
Mental Inlander: keyakinan bahwa nilai budaya penjajah lebih unggul daripada nilai yang dimilikinya sendiri. Mental Inlander ditandai dengan tidak dimilikinya rasa percaya diri sebagai sebuah bangsa, memandang bangsa lain jauh lebih hebat dan maju.