Source Image: https://unsplash.com/photos/2PODhmrvLik
•••
Untuk kamu, matahariku yang entah sekarang sedang apa.
Hai, kamu apa kabar?
Aku harap kamu sedang baik-baik saja.
Kamu mau tahu kenapa alasanku menyebutmu sebagai matahariku?
Dalam astronomi ada yang namanya heliosentrisme.
Dimana matahari adalah pusat dari alam semesta.
Dan kamu adalah pusat dari duniaku.
Kamu sedang sibuk apa hari ini?
Apakah harimu berjalan dengan baik?
Atau hari ini adalah hari yang menyebalkan bagimu?
Tak apa, memang begitulah cara kehidupan berjalan.
Aku harap kamu mempunyai teman cerita untuk sekarang,
jikalau nanti kita berdua sudah bertemu.
Mungkin akulah teman ceritamu, begitupun sebaliknya.
Oh ya,
apakah kamu suka begadang di waktu malam?
Kalau aku sih, tergantung.
Kalau ada yang penting dan sangat perlu, mau tidak mau ya begadang.
Seperti kata Rhoma Irama, "Begadang jangan begadang kalau tiada artinya, begadang boleh saja kalau ada perlunya".
Nanti jika sudah waktunya kita bertemu,
aku harap kamu maklum dengan manusia yang aneh sepertiku.
Mungkin bila sudah bertemu,
aku bisa bercerita lebih banyak lagi.
Selamat malam dan tetaplah bersinar, agar aku mudah untuk menemukanmu!
Tertanda,
Penganut heliosentrisme yang masih mencarimu.